Selasa, 30 April 2024
Perguruan Tinggi

Pemantauan Hilal, Dosen UIN STS Jambi Tenaga Ahli BHRD Kemenag Tasikmalaya 

Pemantauan Hilal, Dosen UIN STS Jambi Tenaga Ahli BHRD Kemenag Tasikmalaya 

Humas UIN SUTHA–Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) menggelar pengamatan hilal Syawal 1446 H di berbagai lokasi. Termasuk di Jawa Barat, tepatnta di POB Lapas Kota Banjar. Pengamatan ini dilakukan untuk menentukan awal bulan Syawal, yang menandakan Hari Raya Idul Fitri.

Pengamatan di POB Lapas Kota Banjar dihadiri oleh BHRD Kemenag Kota Banjar, BHRD Kemenag Kota Tasikmalaya, BHRD Kabupaten Pangandaran, serta organisasi Islam seperti Lajnah Falakiah NU, Lajnah Falakiah Muhammadiyah, dan LDII. Pengamatan bersama ini dipimpin oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat secara daring dari Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (UNISBA) bersama ketua BHRD Provinsi Jawa Barat dan Rektor UNISBA.

Ketua BHRD Jawa Barat menyatakan bahwa hilal dengan tinggi sekitar 5-6 derajat yang diamati pada tanggal 9 April 2024 sangat berpotensi terlihat. Hal ini didasarkan pada pernah terlihatnya hilal di salah satu POB di Jawa Barat, yaitu Pantai Pondok Bali, Subang, pada ketinggian 5 derajat.

Arman Abdul Rochman, S.Pd., M.Si, Dosen dan Sekretaris Program Studi Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, tergabung dalam tim pengamatan BHRD Kemenag Kota Tasikmalaya sebagai tenaga ahli yang mengamati hilal di Lapas Kelas 2 Gunung Putri Kota Banjar. Data hilal untuk POB Lapas Kota Banjar menunjukkan ketinggian 6° 14′ 31,97″ dengan elongasi 8° 32′ 13,06″ dan waktu pengamatan selama 26 menit 25,51 detik. Melihat dari data ini, lokasi POB Lapas Kota Banjar sangat berpotensi untuk melihat hilal karena sabit bulan akan terlihat cukup terang atau mudah diamati.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat menyatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia memiliki data ketinggian lebih dari 3° dan elongasi 6,4° (Kriteria MABIMS). Oleh karena itu, jika ada kesaksian terlihatnya hilal, maka kesaksiannya akan diterima bergantung waktu pengamatannya.

Di Jawa Barat sendiri, pengamatan hilal dilakukan di beberapa lokasi, antara lain: Observatorium Albiruni UNISBA, Observatorium E-Maya SMA Astanahas Subang, Observatorium Bosscha ITB Bandung, Lapas Kota Banjar Gunung Putri Kota Banjar, Pantai Pondok Bali Subang

Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi, Pantai Sawarna Garut, Pantai Cipatujah Tasikmalaya, Pantai Baro Gebang Cirebon.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat juga menyampaikan apresiasi atas pembangunan Observatorium Albiruni UNISBA sebagai salah satu pusat falak di Jawa Barat.

“Hasil pengamatan hilal akan diumumkan secara resmi oleh Kemenag setelah sidang isbat yang akan digelar pada malam hari,” ucapnya. (*)